Selasa, 06 Januari 2015

Tugas III Bahasa Indonesia - Rasisme


Mengingat apa yang telah kita pelajari, tepatnya pelajaran tentang kewarganegaraan mengenai Hak Asasi Manusia atau biasa disingkat HAM. Seperti yang kita semua ketahui, Hak Asasi Manusia itu sendiri memiliki arti sebagai hak seseorang selama dia hidup, sejak awal dia dilahirkan hingga akhirnya dia dikuburkan. Hak Asasi Manusia itu berarti mengacu kepada apapun yang harus didapatkan seseorang dari orang lain disekitarnya, seperti dihargai, dihormati, serta dicintai. Perlakuan orang lain kepada seseorang harus sesuai dengan Hak Asasi Manusia, itu berarti semua orang di seluruh dunia memiliki apa yang dinamakan Hak Asasi Manusia. Namun tentunya perlakuan semua orang terhadap orang lain tidaklah sama, hal ini menciptakan adanya penyimpangan pada Hak Asasi Manusia. Penyimpangan HAM ini bisa diartikan sebagai perlakuan yang tidak menyenangkan yang diterima seseorang, baik secara fisik maupun rohani. Salah satu penyimpangan Hak Asasi Manusia yang akan kita bahas kali ini adalah rasisme.

Rasisme sering diartikan sebagai perlakuan tidak menyenangkan seseorang karena perbedaan warna kulit, mungkin karena banyaknya berita yang marak beredar adalah membahas tentang penganiayaan kulit putih dan kulit hitam. Namun sebenarnya arti dari rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Sedangkan orang yang rasis adalah orang yang meyakini bahwa karakteristik turunan yang dibawa sejak lahir secara biologis menentukan perilaku manusia, dan dia merasa rasnya memiliki perilaku yang lebih baik dari orang di sekitarnya. Rasisme merujuk kepada suatu kelompok etnis yang terdiri dari gen yang sama, ketakutan terhadap ras asing, penolakan terhadap hubungan antar ras satu dengan yang lain, dan generalisasi terhadap suatu kelompok tertentu.

Rasisme merupakan faktor terjadinya diskriminasi sosial, misalnya suatu contoh seseorang yang dikucilkan karena perbedaan warna kulit. Tidak hanya diskriminasi sosial, rasisme juga dapat mengakibatkan terjadinya kekerasan fisik, pembunuhan, dan penganiayaan. Bahkan rasisme mampu mengakibatkan perpecahan pada suatu negara, meskipun saya belum menemukan referensi tentang negara mana yang mengalami perpecahan karena suatu rasisme.

Contoh berita tentang rasisme yang saya kutip dari sebuah situs lokal, kejadian yang terjadi pada tahun 2012 silam tentang rasisme yang dialami oleh seorang mahasiswa muslim dikeroyok geng rasis di inggris. Cerita bermula ketika mahasiswa jurusan bisnis dan komputer tahun pertama itu baru saja meninggalkan perpustakaan Universitas De Montfort, Leicester, dengan temannya sekitar pukul 8.30 malam ketika mereka diserang oleh 10 pemuda kulit putih di Great Central Way, dekat perempatan Briton Street, Bede Island. Kedua mahasiswa itu melihat kelompok itu sedang mengolok-olok dan melecehkan seorang wanita Muslim berjilbab.

Kedua mahasiswa itu mendengar kelompok itu mengatakan pada seorang wanita paruh baya, "Apakah kamu akan menyukainya jika saya berjalan-jalan dengan mengenakan penutup wajah? Ini adalah Inggris. Kau tidak seharusnya mengenakan jilbab." Mereka khawatir terhadap apa yang akan terjadi pada wanita Muslim itu dan karena itu mereka menunggu. Salah satu dari gerombolan pemuda itu menoleh ke arah mereka dan menanyakan mengapa mereka memperhatikan kelompoknya. "Saya beritahu padanya untuk melepaskan wanita itu."

Gerombolan pemuda itu menyerang mereka, dan mulai memukuli mereka. Salah satu dari mereka jatuh terkapar namun kelompok itu terus memukul dan menendanginya bahkan setelah ia tak sadarkan diri. Ia diangkat dan dilemparkan ke tanah, ia mengira dirinya telah meninggal. "Yang saya tahu kemudian adalah saya melihat teman saya berdiri di samping saya menyuruh saya membaca dua kalimat syahadat. Ketika saya sadar, saya telah berada di ambulan," ujarnya . Ia mengatakan bahwa ia tidak dapat membalas pukulan-pukulan itu karena jumlah mereka terlalu banyak. Saat mereka menyerangnya, mereka berteriak, "Mana Allah-mu sekarang?" dan "Di mana Ia sekarang?"

Salah satu dari mereka mengatakan, "Serangan itu bersifat Islamophobik karena mereka berbicara tentang jilbab dan juga mengatakan pada saya, Di mana Allah-mu? . Bagaimana mereka tahu kami seorang Muslim? Bisa saja kami adalah penganut Sikh."

Beberapa paragraf diatas adalah contoh dari sikap rasisme dari sebuah kelompok kecil yang merasa mereka memiliki hak superior untuk mengatur ras lainnya di wilayahnya, karena korbannya merupakan etnis asia. Terlihat diatas rasisme bukan hanya soal ras etnis lagi, tapi juga sudah menyangkut masalah religius atau kepercayaan seseorang.  Rasisme dapat terjadi dimana saja dan siap saja pelakunya.

Bagaimanapun rasisme tidak mungkin dapat kita hilangkan begitu saja, karena rasisme bukan merupakan suatu wujud, melainkan sebuah sikap kepribadian seseorang. Namun sepertinya dapat kita cegah atau kurangi dengan melakukan suatu kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama tanpa pandang ras dan kelompok etnis lainnya. Seperti yang sudah ada sekarang yaitu PBB. Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada 24 Oktober 1945 sebenarnya dibuat memang untuk menghentikan perang dunia, agar tidak terjadi perang dunia ketiga. Mungkin PBB juga dimaksudkan untuk mempersatukan bangsa, agar antar negara dan wilayah dengan berbeda-beda ras dan kelompok etnis bisa terjadi kerjasama yang baik dan bisa saling membantu. PBB mungkin hanya menjadi gambarannya, sisanya kembali diserahkan kepada masing-masing individu.

Hal lain yang dapat kita lakukan mungkin meningkatkan kemampuan kita dalam bersosialisasi, bertutur kata baik dan sopan dapat membuat orang tidak bersikap rasisme. Jika dipersempit lagi, rasisme bukan hanya terjadi antar negara tetapi juga daerah, khusunya kita yang berada di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak ras yang berbeda. Ingatlah rasisme dapat mengakibatkan perpecahan suatu negara, negara kita yang sudah bersatu dengan baik ini dapat hancur karena rasisme.


Kemudian hal lain lagi, saat ini sudah banyak media sosial yang mempermudah kita menjalin hubungan dengan orang yang mungkin berada jauh dan memiliki ras yang jauh berbeda pula dengan kita. Tentunya bahasa juga diperlukan dalam hal ini, contohnya bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Seluruh dunia mempelajari bahasa ini, sehingga mudah untuk berinteraksi jika bahasa kita berbeda-beda. Solusi yang terakhir inilah yang paling baik untuk mengurangi sikap rasisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar